Sanad Kitab Sullamut Taufiq
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الفتاح العليم . والصلاة والسلام على أبي القاسم، سيدنا محمد الفاتح الخاتم، وعلى آله وصحبه معدن التشريف والتعظيم . أما بعد:
Seperti biasa dalam rangka bertaqarrub kepada Allah Taala di malam bulan Ramdhan majelis almuafah mengadakan agenda rutin khataman kitab yang sudah berjalan
Kitab yang pernah di khatamkan di majelus al-Muafah di bulan Ramadhan:
1. Al-Kasyfu wat Tabyin karya Imam al-Ghazaliy, tahun 2008.
2. Sabilul Iddikar karya imam al-Habib Abdullah al-Haddad, tahun 2009,
3. Ayyuhal Walad karya imam al-Ghazaliy, tahun 2010.
4. Bidayatul Hidayah karya Imam al-Ghazaliy, tahun 2011.
5. Iljamul Awam an ilmil Kalam karya imam al-Ghazaliy, tahun 2012.
6. As-Syamailul Muhammadiyah karya imam at-Tirmidziy, tahun 2013.
7. Nazham Jauharatut Tauhid karya Imam Ibrahim al-Laqqaniy tahun 2014.
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الفتاح العليم . والصلاة والسلام على أبي القاسم، سيدنا محمد الفاتح الخاتم، وعلى آله وصحبه معدن التشريف والتعظيم . أما بعد:
Seperti biasa dalam rangka bertaqarrub kepada Allah Taala di malam bulan Ramdhan majelis almuafah mengadakan agenda rutin khataman kitab yang sudah berjalan
Kitab yang pernah di khatamkan di majelus al-Muafah di bulan Ramadhan:
1. Al-Kasyfu wat Tabyin karya Imam al-Ghazaliy, tahun 2008.
2. Sabilul Iddikar karya imam al-Habib Abdullah al-Haddad, tahun 2009,
3. Ayyuhal Walad karya imam al-Ghazaliy, tahun 2010.
4. Bidayatul Hidayah karya Imam al-Ghazaliy, tahun 2011.
5. Iljamul Awam an ilmil Kalam karya imam al-Ghazaliy, tahun 2012.
6. As-Syamailul Muhammadiyah karya imam at-Tirmidziy, tahun 2013.
7. Nazham Jauharatut Tauhid karya Imam Ibrahim al-Laqqaniy tahun 2014.
8. Ar-Risalatul Jamiah karya al-Habib Ahmad Bin Zen al-Habsyiy tahun 2015.
Para jamaah, untuk acara khatam kitab di malam bulan Ramadhan 1437 Hijriyah ba'da Shalat Tarawih kali ini, kita akan khatamkan kitab "Sullamut Taufiq Ila Mahabbatillah Alat Tahqiq karya al-Habib Abdulloh Bin Husain Bin Thohir ulama abad 13 Hijriyah.
Kitab Sullamut Taufiq berisi tentang pembahasan ringkas trilogi ilmu dalam Islam yakni tema-tema keimanan (aqidah) ibaadah (fiqh) dan tasawuf (akhlaq). Kitab yang sangat penting dipelajari, dipahami dan diaflikasikan dalam hidup seorang muslim.
Tempat; Majlis al-Mu'afah Jalan tipar cakung Rt 05 RW 08 No; 5 Cakung Barat Jakarta Timur.
Insya Allah dalam waktu seminggu berturut-turut kitab tersebut khatam. Dan akan diijazahkan dengan sanad yang muttashil sampai kepada pengarangnya.
Pengajian ini dimulai pada hari Kamis tanggal 9 Juni 2016 Jam; 21:00-22:30.
(Khusus ikhwan)
ومن عمل لآخرته كفاه الله أمر دنياه .
Siapa saja yang berusaha memperbaiki urusan akheratnya, maka Allah akan mencukupi urusan dunianya. (Hadis riwayat Ibnu Abid Dunya dalam kitab al-Ikhlash)
Kita raih taqwa di bulan Ramadhan dengan hati yang ridho, pembekalan ilmu dan amal sholeh yang maksimal. Semoga berkah bihaulillahi wa quwwatihi.
Sekilas Biografi Pengarang Kitab Sullamut Taufiq;
Para jamaah, untuk acara khatam kitab di malam bulan Ramadhan 1437 Hijriyah ba'da Shalat Tarawih kali ini, kita akan khatamkan kitab "Sullamut Taufiq Ila Mahabbatillah Alat Tahqiq karya al-Habib Abdulloh Bin Husain Bin Thohir ulama abad 13 Hijriyah.
Kitab Sullamut Taufiq berisi tentang pembahasan ringkas trilogi ilmu dalam Islam yakni tema-tema keimanan (aqidah) ibaadah (fiqh) dan tasawuf (akhlaq). Kitab yang sangat penting dipelajari, dipahami dan diaflikasikan dalam hidup seorang muslim.
Tempat; Majlis al-Mu'afah Jalan tipar cakung Rt 05 RW 08 No; 5 Cakung Barat Jakarta Timur.
Insya Allah dalam waktu seminggu berturut-turut kitab tersebut khatam. Dan akan diijazahkan dengan sanad yang muttashil sampai kepada pengarangnya.
Pengajian ini dimulai pada hari Kamis tanggal 9 Juni 2016 Jam; 21:00-22:30.
(Khusus ikhwan)
ومن عمل لآخرته كفاه الله أمر دنياه .
Siapa saja yang berusaha memperbaiki urusan akheratnya, maka Allah akan mencukupi urusan dunianya. (Hadis riwayat Ibnu Abid Dunya dalam kitab al-Ikhlash)
Kita raih taqwa di bulan Ramadhan dengan hati yang ridho, pembekalan ilmu dan amal sholeh yang maksimal. Semoga berkah bihaulillahi wa quwwatihi.
Sekilas Biografi Pengarang Kitab Sullamut Taufiq;
Sayyid Abdulloh bin Al-Husain bin Thohir Al-‘Alawi Al-Hadhromi adalah seorang ulama’ yang dikenal sebagai ahli fiqih yang bermadzhab Syafi’i sekaligus ahli tasawuf dan pakar ilmu nahwu. Beliau dilahirkan di Tarim, Hadhromaut, Yaman pada tahun 1191 Hijriyah. Beliau pernah mukim beberapa tahun di Mekah dan Madinah dan belajar kepada beberapa ulama’ yang masyhur disana.
Setelah beberapa tahun di Mekah dan Madinah beliau kembali ke negaranya dan bermukim di Masilah, satu daerah yang terletak disebelah selatan kota Tarim. Setelah kembali ke nagaranya, beliau mengabdikan dirinya untuk memberikan ceramah dan mengajarkan ilmu-ilmu agama dan mengisi waktu-waktunya untuk beribadah.
Semasa hidupnya beliau telah menulis beberapa kitab. Beliau wafat pada bulan Robi’ul Awwal tahun 1242 Hijriyah.
Murid beliau, Al-Habib Al-Idrus bin Umar bercerita bahwa setiap hari gurunya membaca “Laa Ilaa ha Illalloh’ sebanyak 25.000 kali, membaca “Ya Alloh” sebanyak 25.000 kali dan membaca sholawat juga sebanyak 25.000 kali. Selain itu setiap akan mengerjakan sholat fardhu beliau mandi dan memakai minyak wangi.
Karya-karya beliau yang sampai kepada kita tidaklah banyak, Az-Zirikli dalam bukunya Al-A’lam hanya mencatat sekitar 3 buah nama buku saja yang menjadi karya Syaikh Abdullah ini, yaituSullamut Taufiq yang sedang kita bicarakan ini, Miftahul I’rab (kunci I’rab) dan Majmu’tur Rasail (kumpulan surat).
Di samping sebagai seorang intelektual yang pakar dan pandai dalam bidang keilmuan, ternyata beliau juga seorang organisatoris yang mampu menggerakkan masa. Hal itu bisa di lihat saat beliau mampu menjadi salah satu pemimpin dari Tsaurah atau pemberontakan di Yaman dalam rangka melawan kekuasaan Yafi’iyyin pada tahun: 1265 H. Sehingga beliau dan beberapa pemimpin pemberontakan itu diasingkan dari Tarim, Sewun dan Taris. Beliau juga ikut andil dalam upaya mendirikan kekuasaan Al-Katsiri yang di pimpin oleh sultan Ghalib bin Muhsin di Tarim.
Karya Syaikh Abdullah nampaknya menjadi salah satu buku yang best seller pada masanya dan mungkin juga pada masa sekarang, terlebih adalah buku Sullam Taufiq. Hal itu bisa di buktikan dengan adanya beberapa buku lain yang memberi komentar, menadzamkan dan meringkas sekaligus mengkritisi. Sullam Taufiq sendiri kemudian di beri komentar oleh Syaikh KH. Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani Al-Jawi dengan namaMirqatu Shu’udit Tashdiq (tangga untuk naik menggapai pembenaran). Ada juga komentar dari Syaikh Muhammad Bin Salim Bin Sa’id Ba Bashil Asy-Syafi’i yang tak lain adalah seorang mufti madzhab Syafi’i di makkah pada masanya. Beliau memberi komentar atas Sullam Taufiq dalam bukunya yang berjudul Is’adur Rafiiq Wa Bughyatus Shiddiq(membantu teman dan bekal bagi orang yang jujur) yang terdiri dari 2 juz dalam 1 jilid.
Di samping komentar akan kitab Sullam Taufiq ini, saya juga menemukan adanya upaya merubah susunannya, yang asalnya dari karya yang bersifat prosa ke dalam karya puisi atau nadzaman. Karya berupa puisi itu di tulis oleh KH. Abdul Hamid Pasuruan yang sampai sekarang sudah di cetak oleh badan percetakan pondok pesantren Salafiyah, Pasuruan dengan judulMandzumah Sullamut Taufiq. Nadzaman itu terdiri dari 500 bait puisi atau bahkan lebih. Ada juga karya yang merupakan ringkasan dari Sullam Taufiq, yaitu buku Mukhtashar Abdullah Al-Harori Fi Ilmid Diin Adh-Dharuri yang tak lain adalah karya yang meringkas Sullam Taufiq dan di tulis oleh Syaikh Abdullah Al-Harori Al-Abdari dari Lebanon.
Setelah beberapa tahun di Mekah dan Madinah beliau kembali ke negaranya dan bermukim di Masilah, satu daerah yang terletak disebelah selatan kota Tarim. Setelah kembali ke nagaranya, beliau mengabdikan dirinya untuk memberikan ceramah dan mengajarkan ilmu-ilmu agama dan mengisi waktu-waktunya untuk beribadah.
Semasa hidupnya beliau telah menulis beberapa kitab. Beliau wafat pada bulan Robi’ul Awwal tahun 1242 Hijriyah.
Murid beliau, Al-Habib Al-Idrus bin Umar bercerita bahwa setiap hari gurunya membaca “Laa Ilaa ha Illalloh’ sebanyak 25.000 kali, membaca “Ya Alloh” sebanyak 25.000 kali dan membaca sholawat juga sebanyak 25.000 kali. Selain itu setiap akan mengerjakan sholat fardhu beliau mandi dan memakai minyak wangi.
Karya-karya beliau yang sampai kepada kita tidaklah banyak, Az-Zirikli dalam bukunya Al-A’lam hanya mencatat sekitar 3 buah nama buku saja yang menjadi karya Syaikh Abdullah ini, yaituSullamut Taufiq yang sedang kita bicarakan ini, Miftahul I’rab (kunci I’rab) dan Majmu’tur Rasail (kumpulan surat).
Di samping sebagai seorang intelektual yang pakar dan pandai dalam bidang keilmuan, ternyata beliau juga seorang organisatoris yang mampu menggerakkan masa. Hal itu bisa di lihat saat beliau mampu menjadi salah satu pemimpin dari Tsaurah atau pemberontakan di Yaman dalam rangka melawan kekuasaan Yafi’iyyin pada tahun: 1265 H. Sehingga beliau dan beberapa pemimpin pemberontakan itu diasingkan dari Tarim, Sewun dan Taris. Beliau juga ikut andil dalam upaya mendirikan kekuasaan Al-Katsiri yang di pimpin oleh sultan Ghalib bin Muhsin di Tarim.
Karya Syaikh Abdullah nampaknya menjadi salah satu buku yang best seller pada masanya dan mungkin juga pada masa sekarang, terlebih adalah buku Sullam Taufiq. Hal itu bisa di buktikan dengan adanya beberapa buku lain yang memberi komentar, menadzamkan dan meringkas sekaligus mengkritisi. Sullam Taufiq sendiri kemudian di beri komentar oleh Syaikh KH. Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani Al-Jawi dengan namaMirqatu Shu’udit Tashdiq (tangga untuk naik menggapai pembenaran). Ada juga komentar dari Syaikh Muhammad Bin Salim Bin Sa’id Ba Bashil Asy-Syafi’i yang tak lain adalah seorang mufti madzhab Syafi’i di makkah pada masanya. Beliau memberi komentar atas Sullam Taufiq dalam bukunya yang berjudul Is’adur Rafiiq Wa Bughyatus Shiddiq(membantu teman dan bekal bagi orang yang jujur) yang terdiri dari 2 juz dalam 1 jilid.
Di samping komentar akan kitab Sullam Taufiq ini, saya juga menemukan adanya upaya merubah susunannya, yang asalnya dari karya yang bersifat prosa ke dalam karya puisi atau nadzaman. Karya berupa puisi itu di tulis oleh KH. Abdul Hamid Pasuruan yang sampai sekarang sudah di cetak oleh badan percetakan pondok pesantren Salafiyah, Pasuruan dengan judulMandzumah Sullamut Taufiq. Nadzaman itu terdiri dari 500 bait puisi atau bahkan lebih. Ada juga karya yang merupakan ringkasan dari Sullam Taufiq, yaitu buku Mukhtashar Abdullah Al-Harori Fi Ilmid Diin Adh-Dharuri yang tak lain adalah karya yang meringkas Sullam Taufiq dan di tulis oleh Syaikh Abdullah Al-Harori Al-Abdari dari Lebanon.
Karya beliau lainnya yang mendapatkan perhatian adalah buku Miftahul I’rab yang kemudian diberi komentar atau Syarh oleh Asy-Syaikh As-Sayyid Muhammad Bin Husain Al-Habsyi wafat tahun: 1316 H yang tak lain adalah murid dari penulis sendiri yang menjadi mufti di Makkah, komentar itu dengan judul As-Salisul Khithab Fi Syarhi Miftahil I’rab. Demikian sedikit uraian berkenaan dengan biografi penulis buku Sullam Taufiq ini dan saya kira sudah cukup jelas serta bisa memberikan sedikit gambaran tentang beliau.
Adapun sanad muttashil (bersambung) kepada Imam Abdullah Bin Husain Bin Thahir pengarang kitab Sullamut Taufiq Ila Mahabbatillahi Alat Tahqiq sebagai berikut:
الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة المحدث سيدي عبد الله بن عبد القادر التليدي الطنجي عن الحافظ السيد احمد بن محمد الغماري عن السيدة الجليلة الشريفة الصالحة سيدة بنت الامام الحبيب عبد الله بن حسين بن طاهر عن والدها رضي الله عنه
Dari jalur Habib Salim Bin Abdullah Bin Umar as-Syathiriy hafizhahullah;
الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة الحبيب سالم بن عبد الله الشاطري عن السيد مصطفى بن أحمد المحضار عن السيد عيدروس بن عمر الحبشي عن المؤلف السيد عبد الله بن حسين بن طاهر رضي الله عنه
7 komentar:
Alhamdulillah qobiltu ijazah ustadz
Assalamu alaikum ustadz, saya tinggal di bekasi ingin mengaji sullam taufiq kepada ustadz, mohon diperkenankan.
maaf kurang sopan ya syaikh,, saya akan menghafalkan kitab sulm taufiq insyaAllah. Tahun ini hafal. Mohon doa dan ijazahnya. (Santri Lirboyo/ Rizal sahlan ).
Selain Bulan Ramadhan ada khataman kitab nggak..ane pingin hadir.. .Nyimak...
Qabiltu Hadzihil Ijaazah. ALFAATIHAH
Qobiltubkyai.. mhon doa, ijazah & berkahnya
Qobiltu ijazah ya syaikhuna
Posting Komentar