Melafazhkan Niat
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain
al-Batawiy
بسم الله الرحمن الرحيم
حمدا
له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد:
Niat merupakan salah satu rukun shalat. Tempat niat adalah di hati.
Sedangkan melafazhkan niat hukumnya sunnah. Niat dalam shalat dilakukan saat
takbiratul ihram yakni ketika menyebut Allahu Akbar. Disebutkan dalam nazham at-Taisir;
ثم الفروض نية فلتجزم .:. واقرن بها تكبيرة التحرم
Artinya; Kemudian di antara fardhu shalat adalah niat maka mantapkanlah dan sertai niat itu saat melakukan takbiratul ihram."
Prakteknya saat menyebut Allahu Akbar, dari mulai menyebut Hamzah lafazh Allah sampai Huruf Ro pada lafazh Akbar, seseorang wajib mengjadirkan niat di dalam hatinya. Bila Shalat Wajib, ia kudu meletakan Qashad (pernyataan saya shalat), Fardhiyyah (menegaskan shalat Fardhu) dan Ta’yin (nama shalatnya). Qashad adalah lafazh Ushalli (saya Shalat), Fardhiyyah adalah lafazh Fardha (Fardhu) dan Ta’yin adalah menentukan nama shalat yang diingin dikerjakan seperti (Maghrib, Isya, Shubuh, Zhuhur dan Ashar). Bila Shalat sunnah yang punya waktu seperti shalat Dhuha, Witir, Tarawih dan sebagainya atau shalat sunnah yang punya sebab seperti: Shalat Kusuf, Istisqa dan lain-lain, maka wajib meletakan di dalam hati Qashad dan Ta’yin saja. Apabila shalat sunnag mutlak, maka yang wajib meletakan di dalam hati Qashadnya saja.
ثم الفروض نية فلتجزم .:. واقرن بها تكبيرة التحرم
Artinya; Kemudian di antara fardhu shalat adalah niat maka mantapkanlah dan sertai niat itu saat melakukan takbiratul ihram."
Prakteknya saat menyebut Allahu Akbar, dari mulai menyebut Hamzah lafazh Allah sampai Huruf Ro pada lafazh Akbar, seseorang wajib mengjadirkan niat di dalam hatinya. Bila Shalat Wajib, ia kudu meletakan Qashad (pernyataan saya shalat), Fardhiyyah (menegaskan shalat Fardhu) dan Ta’yin (nama shalatnya). Qashad adalah lafazh Ushalli (saya Shalat), Fardhiyyah adalah lafazh Fardha (Fardhu) dan Ta’yin adalah menentukan nama shalat yang diingin dikerjakan seperti (Maghrib, Isya, Shubuh, Zhuhur dan Ashar). Bila Shalat sunnah yang punya waktu seperti shalat Dhuha, Witir, Tarawih dan sebagainya atau shalat sunnah yang punya sebab seperti: Shalat Kusuf, Istisqa dan lain-lain, maka wajib meletakan di dalam hati Qashad dan Ta’yin saja. Apabila shalat sunnag mutlak, maka yang wajib meletakan di dalam hati Qashadnya saja.
Imam Abu Bakr Muhammad Ibn Muqriy al-Ashfahaniy (wafat tahun 381
Hijriyah) Rahimahullah menyebutkan dalam kitab Mu’jamnya halaman 121 bacaan
yang selalu dibaca oleh Imam Syafii Radhiyallahu anhu sebelum melakukan takbiratul
ihram:
أَخْبَرَنَا ابْنُ
خُزَيْمَةَ، ثنا الرَّبِيعُ قَالَ: " كَانَ الشَّافِعِيُّ إِذَا أَرَادَ أَنْ
يَدْخُلَ فِي الصَّلَاةَ قَالَ: بِسْمِ اللَّهِ، مُوَجِّهًا لبَيْتِ اللَّهِ، مُؤَدِيًا
لِفَرْضِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ . اللَّهُ أَكْبَرُ "
Artinya: “Ibn Khuzaimah mengabarkan kami, Rabi’ Menceritakan kami
ia berkata: “Seringkali Imam Syafii bila ingin masuk mengerjakan shalat beliau
membaca: Bismillah, Muwajjihan Li Baitillah, Muaddiyan Li Fardhillah Azza Wa
Jalla. Allahu Akbar (Dengan menyebut nama Allah, dalam keadaan menghadap Ka’bah,
menjalankan kewajiban Allah Yang Maha Luhur dan Agung. Allah Maha besar.”
Sebuah bentuk pengakuan dan persiapan yang matang seorang hamba dalam
melaksanakan ibadah sekaligus menjadi asal usul aplikasi dari Talaffuz Bin
Niyyah (melafazkan niat dengan lisan). Mengingat apa yang disebut oleh lisan
sebelum takbiratul ihram shalat sangat membantu meletakan niat di dalam hati.
Manfaat melakukan Talaffuzh Bin Niyyah (mengucapkan niat dengan lisan) sebelum melakukan takbiratul ihram adalah untuk memantapkan niat yang akan diunggah di dalam hati.
Imam Kamaluddin ad-Damiriy mengatakan dalam kitab an-Najmul Wahhaj jilid
2 halaan 89:
(ويندب النطق قبيل التكبير)؛ ليساعد اللسان القلب، ولأن ذلك أبعد
عن الوسواس
Artinya: disunnahkan mengucapkan niat menjelang takbiratul ihram dengan tujuan agar apa yang disebut oleh lisan membantu hati, dan demikuan itu juga dapat menjauhkan waswas.
Imam al-Qusthullaniy dalam kitab Irsyadus Sariy Syarh Shahih
al-Bukhariy jilid 1 halaman 137 menyebutkan:
ولا يكفي النطق مع الغفلة، وعند
المالكية يكره النطق إلا في حق الموسوس وعند الشافعية يستحب ليساعد اللسان القلب،
وفائدتها تمييز العبادة عن العادة، وتمييز رتبتها.
Artinya: Belum cukup mengucapkan niat secara lisan yang dilakukan dengan lalai. Ulama mazhab imam malik berpendapat makruh hukimnya mengucapkan niat dengan lisan kecuali bagi orang yang terkena waswas. Sedangkan ulama mazhab syafii menganjurkan melafazkan niat agar lisan dapat membantu menghadirkan niat dalam hati. Manfaat niat untuk memisahkan ibadah dari kebiasaan dan membedakan tingkatan ibadah.
Dalam niat shalat, tidak wajib menyebut Lillahi Taala, jumlah bilangan, menghadap qiblat atau adaan dan qodoan.
Adapun menyebut ma'muman bagi ma'mum maka hukumnya wajib tetapi tidak wajib saat takbiratul ihram. Niat ma'mum boleh dilakukan setelah takbiratul ihram dengan catatan tidak terlalu lama masanya dari selesai takbir.
Sedangkan bagi imam niat imaman hukumnya sunnah untuk mendapatkan fadhilah jamaah kecuali pada 4 shalat seorang imam wajib niat imaman: Pertama: Shalat jum'at. Kedua shalat iadah (mengulamg shalat). Ketiga: shalat nazar. Keempat shalat jama taqdim yang dilakukan karena hujaan deras.
Dalam niat shalat, tidak wajib menyebut Lillahi Taala, jumlah bilangan, menghadap qiblat atau adaan dan qodoan.
Adapun menyebut ma'muman bagi ma'mum maka hukumnya wajib tetapi tidak wajib saat takbiratul ihram. Niat ma'mum boleh dilakukan setelah takbiratul ihram dengan catatan tidak terlalu lama masanya dari selesai takbir.
Sedangkan bagi imam niat imaman hukumnya sunnah untuk mendapatkan fadhilah jamaah kecuali pada 4 shalat seorang imam wajib niat imaman: Pertama: Shalat jum'at. Kedua shalat iadah (mengulamg shalat). Ketiga: shalat nazar. Keempat shalat jama taqdim yang dilakukan karena hujaan deras.
Dikutip ulang dari kitab ittihaful
amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2
halaman 253.
Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
instagram.com/rizkialbatawi
instagram.com/Zulqornain_Muafiy
********* ******** ********
يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل
شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة
لنا مأوى .
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا
أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي
إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ
العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ
عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Alamat Yayasan al-Muafah
Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08
NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat 13910
19 komentar:
Alhamdulillah nambah lagi ilmu ane
Syukron baginda
Maaf kiai.ade yg mao ditanyein nh.
Mengenai panjang lafadz Alloh nye berape alif kiai.syukron..
Jangan lebih dari 7 alif (14 harokat)
Fatahallahu lakum
Alhamdulillah..ilmu semakin nambah..syukron Yaa Baginda
ajib
Awali dengan niat...biar danta
Gentaaq...
Alhamdulillah Kyai atas bimbinganya ,,,Jdi lebih Pajam lgi
Alhamdulillah Kyai atas bimbinganya ,,,Jdi lebih Pajam lgi
Alhamdulillah ..
Subhanallah masya allah alhamdulillah allahu akbar syukron katsiiron baginda ilmu yg bermanfaat..!!!
Tuan guru mantaaaab dah ...
Tuan guru mantaaaab dah ...
Alhamdulillah.. Terima kasih atas ilmunya..
Alhamdulillah.. Terima kasih atas ilmunya..
Alhamdulilah
Alhamdulillah...jazakalloh khoir baginda.
Alhamdulillah Manfaat Ilmunya.
Ikuti kajian islam;
Instagram; @rizkialbatawi
Pagefacebook: Rizqi Zulqornain Albatawi
توجكم الله بتاج العز والقبول
وبلغكم كل سول ومأمول
آمين
Posting Komentar