Senin, 25 Juni 2018

Ilmu Dan Adab (Ibnu Abdi Rabbih)


Ilmu Dan Adab (Ibnu Abdi Rabbih)

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawi M.A

بسم الله الرحمن الرحيم

 حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد

Ilmu dan adab merupakan poros tegaknya segara urusan agama dan dunia. Dengan keduanya manusia menjadi berbeda dengan hewan. Sungguh sangat berbeda tabiat malakiyah dan tabiat bahimah. Ilmu dan adab juga menjadi inti bagi akal dan sebagai pelita anggota badan, cahaya hati serta sandaran ruh. Allah Taala dengan kelembutan kekuasaannya dan keagungan kerajaannya menciptakan sesuatu sebagai muara dan induk bagi yang lain. Mengkhayalkan sesuatu dapat mendorong seseorang untuk mengingat dan mengingat sesuatu mampu menggugah pikirannya, berpikir itu yang kemudian membangkitkan keinginan tersembunyi dirinya, keinginannyalah yang bikin gairah untuk ia melakukan sesuatu. Semua itu berembrio pada akal yang kesimpulannya siklus khayalan berproses menjadi ingatan, ingatan menjadi renungan, renungan menjadi keinginan dan keinginan menjadi perbuatan. Karakteristik akal itu menerima pengetahuan dan ia tidak punya gawean lain selain hal itu. Ilmu terbagi dua: pertama, ilmu yang hanya jadi pajangan (pamer). Kedua ilmu yang diaplikasikan (diamalkan). Ilmu yang sekedar dipajang itu membawa bahaya sedangkan ilmu yang diamalkan meniscayakan manfaat. Bukti akal hanya menerima pengetahuan adalah sebagaimana mata hanya dapat melihat warna benda, telingapun hanya dapat menangkap suara. Begitu juga seseorang yang tidak diajarkan ilmu maka tak ubahnya laksana orang yang tidak berakal. Bocah yang tidak dididik dengan ilmu dan adab yang baik maka ia tak ada bedanya dengan binatang bahkan lebih bejat dari binatang liar. Kita menemukan ada orang berakal yang sedikit ilmu maka gaya berpikir, berinteraksi, beridiologi ditentukan sesuai pengetahuan yang ia miliki, boleh jadi membentuk dirinya fanatik dan itu masih lebih baik ketimbang banyak ilmu tapi akalnya kerdil. Inilah yang kami sebutkam sebelumnya mengenai klasifikasi ilmu ada yang jadi pajangan dan ada yang diamalkan.

Ketahuilah memiliki ilmu sedikit yang dapat dipahami dan diamalkan itu lebih baik ketimbang ilmu banyak tapi hanya menjadi tawanan akalnya (tidak diamalkan). Seorang panglima perang bani umayyah yang terkenal kecerdasannya bernama al-Muhallab (wafat tahun 83 Hijriyah) pernah ditanya orang, "wahai Muhallab, dengan sebab apa kau memiliki kedudukan mulia? Beliau menjawab "aku dapati dengan ilmu." Ditanyakan lagi, "Ada orang yang lebih pintar, lebih banyak ilmunya darimu tetapi ia tidak meraih apa yang kau dapatkan? Beliau menjawab, " ilmunya hanya jadi pajangan sedangkan ilmu yang aku miliki aku amalkan." Ahli hikmah berkata, "Ilmu itu ibarat sebuah penunjuk jalan. Adapun nafsu itu bagaikan kendaraan Sedangkan akal adalah supirnya. Bila kendaraan berjalan tanpa supir maka binasalah arena pekarangan. Jika kendaran ada supir tapi tidak ada penunjuk jalan akan tersesat. Betapa indahnya bila kendaraan yang kendalikan oleh supir yang punya panduan penunjuk jalan. Kita dapat buktikan saat kita berada di jalan tol, kita lihat papan hijau bertuliskan warna putih nama arah tujuan kita bisa bayangkan kalau papan hijau tersebut tulisan putihnya dicat hijau semua sehingga tidak ada nama tempat arah tujuan pasti pada keder semua pengguna jasa jalan tol tersebut.

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya al-Qadhi Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 258.




Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi

https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi

 ********* ******** ********

يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
صلاةً تَجْعَلُنَا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيْرًا، وَرِزْقًا كَثِيْرًا، وَقَلْبًا قَرِيْرًا، وَعِلْمًا غَزِيْرًا، وَعَمَلاً بَرِيْرًا، وَقَبْرًا مُنِيْرًا، وَحِسَابًا يَسِيْرًا، وَمُلْكًا فِي الْفِرْدَوْسِ كَبِيْرًا
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Alamat Yayasan al-Muafah

Jalan Tipar Cakung Rt: 05 Rw 08 NO: 5 Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur 13910


فَأَكْرِمِ اللَّهُمَّ مَنْ أَكْرَمَنَا .:. وَكَثِّرِ الْخَيْرَ لَدَيْهِ وَالْغِنَا
وَأَعْطِهِ مِمَّا رَجَى فَوْقَ الرَّجَا .:. وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا
وَافْعَلْ كَذَلِكَ بِكُلِّ مُحْسِنِ .:. اِلَى ذَوِي الْعِلْمِ بِظَنٍّ حَسَنِ
وَاهْدِ جَمِيْعَنَا اِلَى الرَّشَادِ .:. وَلِطَرِيْقِ الْخَيْرِ وَالسَّدَادِ
وَابْسُطْ بِفَضْلِكَ عَلَيْنَا نِعْمَتَكْ .:. وَانْشُرْ عَلَيْنَا فِي الدَّارَيْنِ رَحْمَتَكْ
وَاخْتِمْ لَنَا عِنْدَ حُضُوْرِ الْأَجَلِ .:. بِالْعَفْوِ مِنْكَ وَالرِّضَى الْمُعَجَّلِ
أَمِيْنَ أَمِيْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا .:. وَلاَ تُخَيِّبْ رَبَّـــــنَا رَجَـــــــــــــــــانَا


6 komentar:

Unknown mengatakan...

Terarah ....semoga diberkahi ilmu yang di barengi adab dan akhlak.

Unknown mengatakan...

ربنا زدنا علما نافعا

Muh.Awaluddin mengatakan...

Alhamdulillah..semogga kita menjadi org yg berilmu,beradab dan berakhlak.

Abdul Kodir mengatakan...

Mari kita menuntut ilmu agama Islam

Karena dalam Islam, ilmu laksana semesta alam

Tak mampu kita menghitung segala karunia-Nya


Ilmu dan Adab adalah rangkaian yang tak terpisahkan

Tuk menggapai ridho & rahmat-Mu






#giat mengaji di Majlis Al-Mua'afah

Yayasan Almuafah mengatakan...

Aamiin

Rahmat hadi mengatakan...

Aamiin