بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.
أما بعد
Kehamilan dalam kehidupan
berumah tangga adalah sebuah kabar gembira, kehadiran anak di tengah keluarga
menambah keharmonisan rumah tangga serta menjadi salah satu sebab kebahagiaan dalam
kehidupan berkeluarga. Anak adalah karunia dari Allah yang sangat dinantikan
bagi pasangan suami istri,terutama bagi pasangan yang sudah lama menikah tapi
tidak kunjung diberikan keturunan ataupun yang sering hamil tapi kandungannya
selalu mengalami keguguran.
Abortus atau keguguran adalah berhentinya kehamilan dengan sendirinya atau hilangnya janin dalam kehamilan secara
spontan sebelum umur kehamilan mencapai 20 minggu. Banyak penyebab terjadinya
keguguran seperti misalnya minum minuman keras, rokok, punya penyakit yang
susah dikontrol ataupun memang mempunyai riwayat keguguran sebelumnya.
Seorang perempuan yang baru
menikah atau istri yang sedang
mengharapkan kehamilan atau keluarga yang sedang menunggu kehadiran seorang
anak tentu senang begitu mengetahui para perempuan dan atau istrinya sedang
mengandung. Mereka akan berusaha menjaga kandungannya sehingga bisa lahir
dengan selamat baik ibu atau anaknya serta mengharapkan anaknya menjadi anak
yang soleh dan solehah.
Doa, baca Al-Qur’an dan
sedekah tidak kurang-kurang dilakukan oleh para orang tua demi keselamatan si
calon anak tersebut. Dalam kitab Subulun Najah, halaman 55 ada sebuah doa bagi
ibu-ibu yang sedang hamil, yaitu sebuah doa karangan dari al-Allamah al-Habib
Husain al-Khird , berikut teks doanya:
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ ، اَللَّهُمَّ احْفَظْ وَلَدِي مَا دَامَ فِي بَطْنِي
، وَاشْفِهِ مَعَ اُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ – صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –
نَبِيِّكَ وَرَسُوِلِكَ ، اَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ اِلَّا شِفَاؤُكَ ، شفَاءًا
عَاجِلاً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا ، اَللَّهُمَّ صَوِّرْهُ فِي بَطْنِي صُوْرَةً حَسَنَةً
جَمِيْلَةً ، وَثَبِّتْ قَلْبَهُ اِيْمَانًا بِكَ وَاِيْمَانًا بِرَسُوْلِكَ .
اَللَّهُمَّ اَخْرِجْهُ
مِنْ بَطْنِيْ وَقْتَ وِلَادَتِي ، سَهْلًا وَسَلِيْمًا فِي الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ
، وَتَقَبَّلْ دُعَاءَنَا كَمَا تَقَبَّلْتَ دُعَاءَ نَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ - صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ، اَللَّهُمَّ احْفَظِ الْوَلَدَ الَّذِيْ
اَخْرَجْتَهُ مِنْ عَالَمِ الظُّلَمِ اِلَى عَالَمِ النُّوْرِ ، وَاجْعَلْهُ صَحِيْحًا
كَامِلًا عَاقِلاً لَطِيْفًا ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَهِيْدًا وَمُبَارَكًا وَعَالِمًا
وَحَافِظًا مِنْ كَلَامِكَ الْمَكْنُوْنِ ، وَكِتَابِكَ الْمَحْفُوْظِ ، اَللَّهُمَّ
طَوِّلْ عُمْرَهُ ، وَصَحِّحْ جَسَدَهُ ، وَافْصِحْ لِسَانَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ
وَالْحَدِيْثِ .
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ
صَابِرًا مِنَ الْمَرَضِ وَالْاَسْقَامِ وَالْعَطَشِ ، بِبَرْكَةِ نَبِيِّكَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ - صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ، وَجَمِيْعِ الْاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
، وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ ، وَالشُّهَدَاءِ وَالْأَوْلِيَاءِ وَعِبَادِ
اللهِ الصَّالِحِيْنَ ، وَبَرَكَتِنَا الْمُهَاجِرِ اِلَى اللهِ اَحْمَدَ ابْنِ عِيْسَى
، وَبَرَكَتِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ
مُحَمَّدِ ابْنِ عَلِيٍّ بَاعْلَوِي ، وَبَرَكَتِنَا سُلْطَانِ وَالْأَوْلِيَاءِ اَبِي
صَالِحٍ مُحْيِ الدِّيْنِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِي ، وَبَرَكَتِنَا الشَّيْخِ
اَبِي بَكْرِ بْنِ سَالِمِ (اِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ
يايها الَّذِيْنَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا)
Artinya: “Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, curahkanlah shalawat serta salam kepada
junjungan kami Sayyidina Muhammad, dan untuk keluarganya serta sahabatnya, Ya
Allah, jagalah anakku selama dia berada dalam perutku, dan berilah dia kesehatan
badan, begitu pula dengan ummatnya Rasulullah, Nabi-Mu dan utusan-Mu,
sesungguhnya Engkaulah Zat yang Menyembuhkan, dan tidak ada kesembuhan kecuali
kesembuhan darimu, kesembuhan yang cepat dan tidak kembali lagi (penyakitnya),
Ya Allah, keluarkanlah dia dari perutku diwaktu aku akan melahirkan dalam
keadaan yang mudah dan selamat di dunia dan di akhirat, serta kabulkanlah doa
kami sebagaimana Engkau telah mengabulkan doa Nabi-Mu dan Rasul-Mu Muhammad, Ya
Allah, jadikanlah dia seorang yang syahid yang penuh keberkahan, yang alim,
yang mengahafal ayat-ayatMu yang tersimpan dalam Kitab-Mu yang terjaga, Ya
Allah, panjangkanlah umurnya,
sehatkanlah badannya, fasihkanlah lisannya dalam membaca Al-Qur’an dan hadits,
Ya Allah, jadikanlah dia tabah ketika sakit, ketika haus dan ketika menghadapi
segala cobaan, berkat perantara Nabi-Mu dan Rasul-Mu Muhammad, dan semua para
nabi dan rasul, dan juga berkat perantara para malaikat yang dekat (denganMu),
para Syuhada, para ulama, dan semua hamba Allah yang soleh, dan dengan berkat
(al-Imam) al-Muhajir Lillah Sayyidina Ahmad ibn ‘Isa dan Sayyidina al-Faqih
Muqaddam Muhammad ibn ‘Ali Ba’lawi, dan berkat rajanya para aulia, (yaitu)
Syaikh abdul Qadir al-Jailani, dan berkat Syaikh Abu Bakar ibn Salim.
(Sesungguh Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada Nabi Muhammad, wahai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian semua kepadanya).”
Doa tersebut dibaca setelah mengerjakan
shalat fardhu secara istiqomah dari awal kehamilan hingga menjelang kelahiran.
Di antara keutamaan membaca doa tersebut adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
menjadikan anak tersebut lahir dengan sehat, sempurna, sehat jasmani dan
rohani, dan insya Allah, menjadi anak yang soleh.
Adapun amalan singkat dan
mudah yang bisa dibaca serta dilakukan untuk menjaga janin agar tidak mengalami
keguguran adalah seperti yang diajarkan oleh al-Habib Ahmad ibn Hasan
al-‘Atthos, yaitu meletakkan tangan di atas perutnya sambil membaca يا
حسيب (Wahai Zat yang Maha Membuat Perhitungan)sebanyak tujuh kali.
Ummu Munyah