Selasa, 16 September 2014

Barokah Ayatul Hifz (Ayat Benteng)



Barokah Ayatul Hifz (Ayat Benteng)
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Syekh Abdullah Bin Yahya Bin Abi al-Haitsam as-Sha'biy (wafat 553 Hijriyah) ingin bershilaturrahim kepada tuan guru Yahya Bin Abi al-Khair al-Imraniy al-Yamani (wafat 558 Hijriyah) pengarang kitab al-Bayan (fiqh mazhab imam Syafii) yang berada di desa sebrang. Ternyata di tengah perjalanan terjadi kerusuhan antara beberapa kampung yang telah memakan banyak korban. Siapa saja yang melewati tempat kerusuhan itu akan di tangkap dan dibunuh. Ketika beliau masuk kampung tersebut, beliau dikeroyok dan ingin dibunuh oleh segerombolan orang. Beberapa orang dari mereka mengayunkan dan menusukkan pedang ke badan beliau ternyata sama sekali tak melukainya. Mereka kebingungan dan menyangka bahwa beliau bukan manusia tetapi dari kelompok jin. Sehingga mereka kabur terbirit-birit dalam keadaan ketakutan. Akhirnya beliau sampai di tempat tuan guru Yahya Bin Abi al-Khair dengan selamat tanpa kurang satu apapun. Ada yang bertanya kepada beliau: "kenapa senjata tajam mereka tidak dapat melukai tubuh anda? Beliau menjawab: "lantaran ketika itu saya membaca ayatul Hifzh." Ayat mana yang disebut Ayatul Hifzh? Beliau menjawab:
Surat Al-Baqarah ayat 255
وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Surat Yusuf Ayat 64
فَاللّهُ خَيْرٌ حَافِظاً وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Surat As-Soffat ayat 7
وَحِفْظاً مِّن كُلِّ شَيْطَانٍ مَّارِدٍ
Surat Al-Hijir Ayat 17
وَحَفِظْنَاهَا مِن كُلِّ شَيْطَانٍ رَّجِيمٍ
Surat Fussilat Ayat 12
وَحِفْظاً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Surat At-Toriq Ayat 4
إِن كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ
Surat Al-Buruj Ayat 12-22
إِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيدٌ إِنَّهُ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ
وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيدُ
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْجُنُودِ فِرْعَوْنَ وَثَمُودَ
بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي تَكْذِيبٍ
وَاللَّهُ مِن وَرَائِهِم مُّحِيطٌ بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَّجِيدٌ فِي لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ
Saya yakini ayat ini karena pada suatu hari ketika saya bersama jamaah melewati sebuah hutan dari kejauhan saya melihat ada seekor kambing pincang jalan sambil tertatih-tatih menuju sungai seperti ingin minum. Padahal di sekitar sungai banyak binatang buas seperti singa dan serigala. Saya menyangka kuat bahwa hari ini adalah hari apes si kambing. Tidak disangka tidak dinyana singa dan serigala itu justru mengajak si kambing bercanda-canda. Singa dan serigala saling mengelus-elus badan kambing secara bergantian bahkan membantu si kambing sampai di pinggir mulut sungai sehingga si kambing bisa minum. Setelah singa dan serigala bubar, saya langsung menghampiri kambing itu dalam keadaan takjub campur bingung. Saya amati empel-empel, alus-alus ternyata dileher kambing itu terdapat semacam kalung. Karena penasaran saya buka isi kalung tersebut ternyata di dalamnya ada secarik kain yang tertulis Ayatul Hifzh."  

Khadimul Ma'had al-Mu'afah
H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy



27 komentar:

  1. Mohon ijazanya kyai ...syukran

    BalasHapus
  2. Subhanallah... Qobiltu ijazati baginda

    Syukron

    BalasHapus
  3. Mohon ijin dan ijazahnya Ustadz.
    Jazaakumulloh khoiron.

    BalasHapus
  4. Subhanallah... Qobiltu ijazati baginda

    Syukron

    BalasHapus
  5. Itu di baca semua atau hanya salah satu aja baginda

    BalasHapus
  6. Itu di baca semua atau hanya salah satu aja baginda

    BalasHapus
  7. بسم الله الرحمن الرحيم
    قبلت الاجازة 🤲

    BalasHapus
  8. qobiltu. mhn doanya smg amaliah doa ini maqbul dan barokah. aamiiin

    BalasHapus
  9. Qobiltu ustadz Mohon izin mengamalkan mudahan bermanfaat

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum, Wr. Wb.
    Saya mengamalkan Ayat Hifidz sejak kelas 1 SMU dari tahun 1992, yang di dapat dari buku berjudul Kesaktian Para Wali karangan Ustad Kurdi Haji ZA. Pekalongan., pada tahun 1995 ketika sdg kuliah di Bandung ketemu langsung dgn Ustadz Kurdi dan mendapat Ijazah Lansung dari Beliau. diawali dengan puasa bilaruhin senin selasa kamis. dgn wirid tanpa batas. cara tajribnya / tesnya yaitu dengan tahan nafas, kedua tangan dikepal dan dikeraskan sambil membatin/ baca dalam hati " lahu muakkibaatum minbaini yadaihi yah fazunahu minamrillah, sampai tangan terasa keras/kaku seperti besi. baru dites pakai pisau atau silet. mudah-mudahan share ini ber manfaat, mohon maaf,demi Allah dan Rasulnya sama sekali tidak bermaksud untuk ujub/sok/sombong diri. terima kasih.
    Wassalamualaikum Wr Wb.

    BalasHapus
  11. Qobiltu ustad ijin untuk mengamalkan

    BalasHapus
  12. Wa 'alaikum mussalam warahmatullahi wabarakatuh...!
    QOBILTU, bapa Ustaz...!
    Jazakallah Khairan Kathiran...!
    Syukur alhamdulillah...!

    BalasHapus