Rabu, 29 April 2015

Tebakan Negara Unik

Nama Negara Unik

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:


Tebak-tebakan merupakan kerjaan atau trik orang pandai untuk melatih kecerdasan seseorang. Terkadang kalau terlalu sulit menebaknya bisa bikin gegaruk kepala padahal kaga gatel.


Sebagai contoh:

Nama negara yang huruf-hurufnya bisa dibaca dari kanan ke kiri dari kiri ke kanan nama negara dia-dia juga.


Negara apakah itu?

Jawabannya;

Libiya dengan tulisan arab: ( ليبيا )



_________________




 ********* ******** ********

اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم

صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات




JAKARTA 29 APRIL 2015


Mudir Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy




Mengusap Muka Setelah Berdoa

Mengusap Muka Setelah Berdoa

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

Pertanyaan saudara Bramy Agus, dari Cengkareng Jakarta Barat.
:

Apa hukum mengusap muka dengan kedua telapak tangan setelah berdoa, baik di dalam sholat atau di luar shalat? Dan apa hikmah mengusap muka setelah berdoa?


Jawaban;


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:


Doa adalah permohonan seorang kepada Allah Taala sebagai ungkapan bertawajjuh dan iltija (mengadu dan bersimpuh) kepadaNya. Sebuah pernyataan tulus dari sangat butuh dan lemah dirinya dan pengakuan akan kebesaran dan kekuasaan Allah atas segala sesuatu.

Rasulullah menyebutkan bahwa doa itu bagian dari ibadah kepada Allah Taala. Diriwayatkan dari Nu'man bin Basyir mengatakan Rasulullah bersabda:

 ((الدعاء هو العبادة))

Doa adalah Ibadah." (Riwayat Imam Ahmad)

Allah memerintahkan kita berdoa kepadaNya dalam banyak ayat al-Qur'an dan banyak hadis juga tidak sedikit menjelaskan keutamaan berdoa kepada Allah. Bahkan yang tidak berdoa kepada Allah akan mendapat murka-Nya:

Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab Adab al-Mufrad;

((من لم يسأل الله يغضب عليه)).

Siapa saja yang tidak memohon permintaan kepada Allah, maka Allah murka kepadanya"

Para ulama menyebutkan di antara adab berdoa adalah mengangkat kedua tangan dan setelah itu mengusapkan kedua telapak tangan itu ke muka. Hikmahnya adalah ketika berdoa seseorang itu mendapat curahan rahmat dari Allah Taala sehingga sangat tepat bila kedua tangan yang tadinya terangkat ketika berdoa yang telah Allah tuangkan rahmat bila keduanya diusapkan ke muka yang merupakan anggota paling mulia dari bagian jasad manusia.

Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Sayyidina Umar Radhiyallahu Anhu:

((كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا مد يديه في الدعاء لم يردهما حتى يمسح بهما وجهه)).

Rasulullah shallallahu Alaihi wa sallam seringkali mengangkat dua tangan ketika berdoa tidaklah beliau kembalikan dua tangan itu sehingga beliau mengusap wajahnya."

Diriwayatkan oleh Imam Ibn majah dari Ibn Abbas Radhiyallahu Anhuma dari Rasulullah bersabda:

((إذا دعوت الله فادع بباطن كفيك ولا تدع بظهورهما فإذا فرغت فامسح بهما وجهك))

Apabila engkau berdoa kepada Allah, gunakan telapak dua tangan dan jangan dengan bagian punggung telapak tangan. Jika selesai berdoa usaplah kedua telapak tangan itu ke mukamu."
Imam as-Shan'aniy dalam kitabnya Subulus Salam Syarh Bulugh al-Maram memberikan komentar hadis di atas;

«فيه دليل على مشروعية مسح الوجه باليدين بعد الفراغ من الدعاء» [2/ 709، ط. دار الحديث].

Hadis di atas dijadikan argumen disyariatkannya mengusap wajah dengan dua telapak tangan setelah berdoa.'

Imam Muhyiddin an-Nawawiy ad-Dimasyqiy berkata dalam kitab al-Majmu';

«ومن آداب الدعاء كونه في الأوقات والأماكن والأحوال الشريفة واستقبال القبلة ورفع يديه ومسح وجهه بعد فراغه وخفض الصوت بين الجهر والمخافتة» [المجموع للنووي 4/ 487، ط. دار الفكر].

Diantara adab berdoa yaitu doa dilakukan pada waktu dan tempat yang mulia, menghadap qiblat, mengangkat kedua tangan, mengusap muka setelah selesai berdoa, merendahkan suara antara kencang dan terlalu pelan."

Adapun mengusap muka ketika selesai membaca doa Qunut dalam sholat, para ulama berbeda pendapat. Qaul yang ashah (paling shoheh) tidak dianjurkan mengusap muka dengan dua telapak tangan ketika selesai membaca doa qunut. kalimat-kalimat doa yang dibaca di dalam shalat seperti doa duduk di antara dua sujud atau doa setelah membaca tasyahhud akhir  tidak disunnahkan mengangkat tangan dan mengusapnya ke muka lantaran sholat yang dilakukan belum selesai.

Sebagian ulama mazhab Imam Syafii mengatakan dianjurkan mengusap muka dengan kedua telapak tangan ketika selesai membaca doa Qunut di antaranya imam Abu Muhammad al-Haramain al-Juwaini, Imam Ibn Shobbagh, imam al-Mutawalli, imam al-Ghazaliy, imam al-Imraniy dan lain-lain.

والله اعلم بالصواب



اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم

صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات


JAKARTA 29 APRIL 2015


KHADIMUL MA'HAD AL MUAFAH
H. RIZQI DZULQORNAIN AL BATAWIY




Satu Ayat Fir'aun 3 Kali Disebut

Fir'aun Disebut 3 Kali Dalam Satu Ayat

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:


Tebak-tebakan merupakan kerjaan atau trik orang pandai untuk melatih kecerdasan seseorang. Terkadang kalau terlalu sulit menebaknya bisa bikin gegaruk kepala padahal kaga gatel.

Terlebih lagi menebak teka-teki dalam al-Qur'an yang tentunya tujuan memberikan tebakkan itu adalah untuk meningkatkan kuantitas qiroah dan Tadabbur al-Qur'an. Sehingga orang yang mentadabburkan kandungan al-Qur'an bukan hanya mendapat pahala membacanya tetapi juga pahala ganda dari mentadabburkan al-Qur'an.

Sebagai contoh:

Di dalam al-Qur'an ada satu ayat yang nama Fir'aun disebut 3 kali dalam ayat itu.

Surat apa dan ayat berapakah itu?

Jawabannya;

Surat Hud ayat; 97.

{ إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَاتَّبَعُواْ أَمْرَ فِرْعَوْنَ وَمَا أَمْرُ فِرْعَوْنَ بِرَشِيدٍ } [ هود/97]

_________________
Dikutip dari kitab Ittihaful Amajid Bi Nafaisil Fawaid karya H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy halaman: 450


 ********* ******** ********

اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم

صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات




JAKARTA 29 APRIL 2015


Mudir Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy



Basmalah Dalam Surat at-Taubah (Pertanyaan Syarqowi)

Hikmah Basmalah Dalam Surat at-Taubah

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

Pertanyaan dari saudara Syarqowi Sarmidi Tijani, Sukapura Jakarta Utara:

Saya pernah mendengar satu qaul (pendapat) yang mengatakan bahwa ketika kita membaca surat at-Taubah tidak diperintahkan untuk membaca Bismillahirrohmanir Rohim karena ayat-ayat awal dalam surat at-Taubah berbicara tentang perang sehingga tidak cocok menyebut sifat Rohman dan Rohim Allah ketika membaca surat at-Taubah itu. Apakah kuat alasan itu? Lalu alasan atau jawaban apa sebenarnya tidak dianjurkan membaca Bismillahirrohmanir Rohim pada surat at-Taubah?

Jawaban;
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:

Untuk menjawab pertanyaan akhina Syarqowi Sarmidi saya teringat sebuah pernyataan dalam kitab Minhajul Wusul halaman 326 disebutkan:

Imam Abdul Wahhab as-Sya'raniy Radhiyallahu Anhu mengatakan sebagian ulama menyebutkan alasan surat at-Taubah tidak diawali dengan Bismillahirrohmanirrohim lantaran di awal surat at-Taubah membicarakan tema peperangan yang identik dengan kekerasan, pembunuhan dan sebagainya sehingga tidak memiliki munasabah (korelasi) untuk disebutkan Bismillahirrohmanirrohim di mana penyebutan ar-Rohman dan ar-Rohim (kasih sayang Allah) dalam bab perang menjadi ternafikan (tiada) makna kasih sayang Allah dalam perang.

Menurutku (Imam Abdul Wahhab As-Sya'raniy) jawaban di atas kurang tepat dan sangat lemah. Lantaran dalam al-Qur'an ditemukan surat-surat yang diawali dengan kata-kata Wail (celaka) seperti dalam surat al-Muthoffifin di awali (Wailul Lil Muthoffifin) dalam surat al-Humazah diawali dengan (Wailul Likulli Humazatil Lumazah).

Dimana korelasinya antara kata-kata celaka dengan Rahman dan Rahim sifat Allah dalam Bismillah. Seandainya alasan kenapa membaca surat at-Taubah tidak diawali Bismillahirrohmanirrohim karena tidak munasabah antara awal ayat yang berbicara tentang perang dengan kandungan makna Rahman dan Rohim Allah, maka tentunya dalam surat al-Muthoffifin dan al-Humazah tidak diawali dengan Bismillahirrohmanir Rohim lantaran kedua surat tersebut diawali kata-kata celaan buat si tukang korupsi timbangan dan si tukang gosip.

Alasan yang baik untuk menjawab pertanyaan di atas adalah demikian itu merupakan perkara Tauqifi (hanya Allah yang mengetahuinya) dan tidak Alla Taala wajibkan manusia melakukan ijtihad dalam hal tersebut.
 

Disarikan dari kitab: Ittihaful Amajid Bi Nafaisil Fawaid karya H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy halaman: 354.


اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم

صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات


Jakarta: 29 April 2015


Khadimul Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy



Selasa, 28 April 2015

Deket Banget Tapi Nga Perduli

Deket Banget Tapi Kaga Open (Peduli)

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح الخاتم وعلى اله وصحبه اجمعين . أما بعد:


Tebak-tebakan merupakan kerjaan atau trik orang pandai untuk melatih kecerdasan seseorang. Terkadang kalau terlalu sulit menebaknya bisa bikin gegaruk kepala padahal kaga gatel.

Sebagai contoh:

Ada dua yang saling berdekatan antara keduanya, keduanya bisa melihat sesuatu tetapi tidak bisa melihat satu sama lainnya.


Apakah itu?

Jawabannya;

MATA.



_________________
شيئـان بالقرب من بعضهما
لكن لا احـد يـرى الأخـر .؟؟

فماهــو .؟؟

العينان


 ********* ******** ********

اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي إلى صراطك المستقيم وعلى آله حق قدره ومقداره العظيم

صلاة تحدقنا ببركاتها سرادقات الطافك الخفية وتحرسنا بسيوفك القهرية وتتحفنا بسوابغ نعمك الحسية والمعنوية في جميع الحركات والسكنات وتجري الطافك في سائر امورنا وامور المسلمين والمسلمات




JAKARTA 28 APRIL 2015


Mudir Ma'had al-Muafah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy


Shalawat Fatih (Sanad Syekh Ahmad Tijani Dan Sayyid Muhammad al-Bakri)

Shalawat al-Fatih 

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy

بسم الله الرحمن الرحيم

حمدا له أظهر في الوجود *** نور حقيقة النبي المحمود
وصل يا رب على محمد *** الفاتح الخاتم طه الأمجد
وناصر الحق وهادينا الى *** صراطك القويم نهج الفضلا
وآله بحق قدره الفخيم *** وجاه مقدار مقامه العظيم.

أما بعد:

Shalawat al-Fatih adalah salah satu lafaz shalawat yang masyhur diamalkan dalam dunia Islam. Shalawat ini dinisbahkan kepada dua orang wali yang besar, pertamanya kepada Sulthan al- Awliya` ًWa Ghautsul al-Rabbaniy Syaikh Imam ‘Abdul Qadir al-Jilaniy dan yang kedua kepada Quthub al-Awliya Syaikh Imam Abul Hasan Muhammad al-Bakriy.

Sayyid Ahmad Zaini Dahlan al-Makkiy dan beberapa ulama lain seperti Syaikh ‘Ali Ibn Abdurrahman al-Kelantaniy menisbahkan shalawat ini kepada Syaikh al-Imam Abdul Qadir al-Jilaniy, sedangkan sebagian ulama lain seperti Syaikh Ahmad al-Shawiy al-Malikiy[1] dan Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul wahid al-Susiy al-Nazhifiy[2] menisbahkannya kepada Syaikh Abul Hasan Muhammad al-Bakriy.

Syaikh Yusuf Ibn Ismail al-Nabhaniy dalam karyanya “Afdhalush Shalawat ‘Ala Sayyidis Sadat” menyatakan bahwa menurut Syaikh Ahmad Ibn Muhammad al-Shawiy al-Malikiy, Syaikh ‘Abdul Rahman al-Kuzbariy, ahli hadits kebanggaan negeri Syam, telah menisbahkan Shalawat al-Fatih ini kepada Syaikh Abul Hasan Muhammad al-Bakriy. Menurut beliau penisbahan inilah yang nampaknya yang lebih kuat.

Syaikh Yusuf Ibn Ismail al-Nabhaniy mengatakan”:

من واظب عليها كل يوم مائة مرة انكشف له كثير من الحجب وحصل له من الأنوار وقضاء الأوطار ما لا يعلم قدره إلا الله .

Artinya:”  Siapa saja yang lazim membacanya setiap hari 100 kali niscaya akan terbuka baginya segala hijab dan ia mendapatkan cahaya dan tertunaikan segala hajat yang tiada mengetahui kadarnya melainkan Allah .

Sayyid Ahmad Zainiy Dahlan mengatakan bahwa shalawat ini bermanfaat bagi semua peringkat. Karenanya layak dilazimi agar memperoleh keberkatannya.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ . نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ . وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ .وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ .

Artinya: “Ya Allah berikanlah shalawat kepada penghulu kami Nabi Muhammad sebagai pembuka apa yang tertutup dan yang menjadi penutup apa yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung.”

Syaikh Ahmad al-Dardir al-Khalwatiy menyebutkan redaksi shalawat al-Fatih dengan sedikit redaksi tambahan sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ . اَلنَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ . صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وعَلىَ آلِهِ وَاَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ, نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمَسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .

Artinya: “Ya Allah berikanlah Rahmat yang disertakan ta'zhim kepada penghulu kami Nabi Muhammad sebagai pembuka apa yang tertutup dan yang menutup sesuatu yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung.”

Syaikh Ahmad Bin Muhammad Dardir al-Khalwatiy al-Malikiy dan sebagian dari kalangan Ahlul Fadhl (orang-orang mulia) menyebutkan tambahan redaksi shalawat al-Fatih yang sedikit berbeda dengan redaksi aslinya sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ . اَلنَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ . صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وعَلىَ آلِهِ وَاَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .

Dari berbagai sumber memang ditemukan ada beberapa redaksi tambahan dalam shalawat fatih. Redaksi tambahan yang disebutkan di atas itu datang dari para ulama di antaranya syekh Ahmad bin Muhammmad Dardir al-Khalwatiy Radhiyallahu Anhu dalam kitab beliau al-Asrarur Robbaniyyah, Syaekh Yusuf Bin Ismail Nabhaniy dalam kitab Afdhalus shalawat, Muhaddist al-Haramain Sayyid Muhammad Bin Alawiy al-Malikiy dan juga Sayyid Zen bin Ibrahim bin Sumaith Hafizhahullah dalam kitab beliau an-Nujumuz Zahiroh Lisalikil akhirah.

Penambahan wa sallim dan wabarik adalah bagian dari "muhtahsanat" yakni perbuatan yang dipandang baik, mengingat ada pendapat yang mengatakan perintah bershalawat untuk Nabi sebagaimana dalam alqur'an itu disebutkan berbarengan dengan perintah mengucapkan salam.

Adapun penambahan redaksi wa ashhabihi atau Wa shahbihi sebagian ulama menjawab di antara mereka adalah syaikh Ahmad bin Muhammad Shawi al-Maliki sebagai bentuk tolakan tasayyu' (ajaran syiah) yakni sebagaimana shalawat orang syiah yg hanya bershalawat kepada para keluarga Nabi saja, tidak kepada para sahabat yang menurut I'tiqad mereka para sahabat Nabi ada yang kufur, sehingga tidak perlu bershalawat kepada mereka.

Sedangkan riwayat yang disebutkan Syekh Abu salim al-'Iyasiy semoga rahmat Allah selalu tercurah kepada beliau, beliau ini merupakan ulama yang pertama kali membawa shalawat fatih dari mesir ke Maroko, pada redaksi beliau tidak ditemukan tambahan seperti yang disebutkan di atas.

Ketika sidi syekh Maulana al-Quthb Ahmad bin muhammad attijani Radhiyallahu Anhu diberikan kesempatan agung peristiwa akbar bertemu secara langsung dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wa sallam beliau mentalqinkan sidi syekh Ahmad tanpa tambahan wasallim, wa barik dan wa ashhabihi.


Melihat kronologi datangnya shalawat fatih kepada sidi syekh Muhammad al-Bakri assiddiqiy Radhiyallahu anhu, setelah beliau melakukan munajat selama 30 tahun, bahkan riwayat dari syaikh Muhammad Fathan Bin Abdul Wahid an-Nazhifiy menyebutkan munajat beliau selama 60 tahun. Dalam munajatnya, beliau memohon kepada Allah Taala agar diberikan redaksi shalawat yang mengungguli shalawat yang ada di alam. Sehingga pada waktunya Allah Taala mengabulkan permohonan beliau datang dari alam ghaib.

Oleh karenanya shalawat fatih yang pertama kali diturunkan tidak menggunakan tambahan wa sallim dan wa barik, mengingat redaksi shalawat Allah dan para malaikat hanya menggunakan kata shalawat sebagaimana dalam pernyataan ayat ( Innallaha wa malaikatahu yusholluna Alan Nabiy) Lantaran redaksi tambahan wa sallim adalah redaksi shalawat yang Allah Taala perinntahkan kepada manusia-manusia yang beriman dalam pernyataan ayat (Ya ayyuhal ladzina amanuu shollu wa sallimu taslima).

Inilah sebagian jawaban yang mengukuhkan bahwa shalawat fatih bagian dari redaksi yang datang dari alam ghaib dengan tidak menggunakan redaksi wa sallim wa barik dan wa ashhabihi Kata alihi (keluarga Nabi) dalam shalawat fatih memiliki pengertian seluruh ummat Nabi yang taqwa mencakup para sahabat, tabiin, tabiut tabiiin dan tabi' tabi' tabi'in sampai hari qiyamat. Adapun ulama yang menambahkan redaksi wa ashhabihi sebagai takhsish (penyebutan secara khusus) dari keumuman kata alihi (keluarga Nabi).

Ketika syaikh Ahmad at-Tijaniy Radiyallahu Anhu ditanya, mengapa shalawat Fatih tidak memakai kalimat wa sallim ?. Beliau menjawab : “Karena shalawat Fatih bersumber dari Allah, bukan susunan yang dibuat oleh manusia.

Boleh jadi, Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wasallam berkata kepada Sidi Syekh Ahmad Bin Muhammad Tijani Radhiyallahu anhu:

ما صلى علي احد بأفضل من صلاة الفاتح

Artinya:"Tidaklah seseorang membaca shalawat kepadaku dengan shalawat yang paling utama, melainkan ia membaca dengan shalawat fatih."

Lafazh-lafazh dalam shalawat al-Fatih merupakan iqtibas (cuplikan) dari firman Allah dalam ayat-ayat al-Qur’an:

اللَّهُمَّ :
Diambil dari ayat:

(دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ) (يونس: 10)
صَلِّ عَلىَ :
Diambil dari ayat:

(اِنَّ اَللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَا أَيّهَا اَلذِينَ آمَنُوا صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُواْ تَسْلِيماً) (الأحزاب: 56)
سَيِّدِنَا :
Diambil dari ayat
(وَسَيِّداً وَحَصُوراً وَنَبِيئاً مِنَ اَلصَّالِحِينَ) (آل عمران: 39)

Dalam ayat tersebut, Allah menyebut Nabi Yahya dengan sebutan Sayyid. Menyebut Rasulullah dengan sebutan Sayyid adalah lebih utama karena beliau adalah Sayyid al-Khalq (pemimpin makhluk). Dalam sebuah hadis beliau mengatakan:

انا سيد ولد ادم ولا فخر

Artinya:”Saya adalah pemimpin manusia dan tidak sombong.”

Adapun hadis yang menyatakan larangan memanggil Rasulullah dengan sebutan Sayyid meupakan hadis yang sangat lemah, tidak bisa dijadikan argumen. Imam al-Nasaiy meriwayatkan dari sahabat Nabi yang bernama Sahal Ibn Hunaif, beliau memanggil Rasulullah dengan sebutan Ya Sayyidi. Ibnu Mas’ud juga meriwayatkan sebuah redaksi shalawat yang berbunyai: “Allahumma Shalli Ala Sayyidil Mursalin. Hadis ini dinilai oleh para ulama dengan derajat Hasan.[2]

مُحَمَّدِ :  
Diambil dari ayat
(مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ) (الفتح: 29)
الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ    :
Diambil dari ayat
(إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحاً مُبِيناً) (الفتح: 1)
- (قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلَى فَتْرَةٍ مِّنَ اَلرُّسُلِ) (المائدة: 19)
وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ :
Diambil dari ayat
 (وَلَكِن رَّسُولَ اَللهِ وَخَاتِمَ النَّبِيئِينَ) (الأحزاب: 40)
نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ : 
Diambil dari ayat
- (إِن تَنصُرُواْ اللهَ يَنْصُركُمْ) (محمد: 7)
- (وَمَا تَوْفِيقِيَ إِلاَّ بِاللهِ) (هود: 88)
- (وَبِالحَقِّ أَنْزَلْنَاهُ وَبِالحَقِّ نَزَلَ) (الإسراء: 105)
الْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمَسْتَقِيْمِ :
Diambil dari ayat
(وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ) (الشورى: 52)
وعلى آله :
(إِنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ البَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً) (الأحزاب: 33)
حَقَّ قَدْرِه :
Diambil dari ayat
 - (وَمَا قَدَرُواْ اللهَ حَقَّ قَدْرِهِ) (الأنعام: 91)
- (لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ) (الحجر: 72)
وَمِقْدَارِهِ   :
Diambil dari ayat
(وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ) (الرعد: 8)
العَظِيْمِ :
Diambil dari ayat
(وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ) (القلم: 4)

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ, نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمَسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .

Pada kalimat (اَلنَّاصِرِ الْحَقِّ) kata (الْحَقِّ) boleh dibaca dengan 2 bacaan, Majrur (dikasrahkan) dan Manshub (difathahkan). Dibaca Majrur lantaran kata (الْحَقِّ) menjadi Idhafah, adapun dibaca Manshub menjadi Maf’ul, sebab Idhafahnya disebut Idhafah Lafzhiyyah.[1]

Imam Ibn Malik berkata dalam alFiyyah:

وَوَصْلُ أَلْ بِذَا الْمُضَافِ مُغْتَفَرْ*  إِنْ وُصِلَتْ بِالثَّانِ كَالْجَعْدِ الشَّعَرْ

Artinya:” Menyambung al (alif lam) kepada Mudhaf Ghair Mahdhah diperbolehkan apabila alif lam tersebut disambungkan kepada Mudhaf ilaihnya seperti contoh: al-Ja’d al-Sya’ar (rambut yang keriting).”

أَوْ بِالَّذِى لَهُ أُضِيْفَ الثَّانِي*** كَزَيْدٌ الضَّارِبُ رَأْسِ الْجَانِي

Artinya:” Atau alif lam dimasukkan pada lafaz yang diIdhafahkan kepada lafaz yang kedua (Mudhaf Ilaih), seperti Zaidunid Dharibu Ra’sil Janiy. (Zaid yang memukul kepala penjahat itu.”

Menurut kaidah qiyas, alif lam tidak boleh memasuki Mudhaf yang Idhafahnya Mahdhah. Alif lam yang masuk pada Mudhaf Idhafah Mahdhah, merupakan hal yang menyalahi kaidah yang benar. Karenanya tidak boleh dikatakan:
هَذَا الْغُلاَمُ رَجُلٍ . هَذَا الضَّارِبُ زَيْدٍ . هَذَا الضَّارِبُ رَأْسِ جانٍ .

Akan tetapi jika Idhafahnya disebut Idhafah Ghair Mahdhah dimaksudkan infishal (memisahkan antara Mudhaf dan Mudhaf ilah), maka hal itu tidak dilarang. Hanya saja dengan syarat, yaitu hendaknya alif lam itu memasuki Mudhaf ilaih seperti contoh:

الْجَعْدُ الشَّعْرِ . الضَّارِبُ الرَّجُلِ . هَذَا الْغُلاَمُ الرَّجُلِ . هَذَا الضَّارِبُ الزَّيْدِ . هَذَا الضَّارِبُ رَأْسِ الْجَانِي



Imam Muhammad Bin Abdul Wahid an-Nazhifiy (wafat tahun menyebutkan dalam kitab ad-Durratul Khoridah Syarh al-Yaqut al-Faridah:

Keutamaan Shalawat al-Fatih

Mutiara Yang Tak Ada Tandingannya


وفضل فريدة على كل صيغة     *     كفضل سُرى القطا على دب نَملة

Keutamaan shalawat al-Fatih yang terkenal dengan sebutan al-Yaqutah al-Faridah atas redaksi shalawat lainnya seperti lebih hebatnya burung Qatha berjalan di waktu malam dibandingkan dengan rayapan semut.

فما صيغة من الصلاة على النبي       *      تقاربـها في وصلة ومثوبـة

Tidak ada bentuk shalawat kepada Nabi yang membandinginya untuk seseorang bisa wushul kepada Allah dan mendapat pahala.

فما حد فضلها ولا قيس في الـحجا  *     اذ الفضل من ورا العقول السليمة

Keutamaannya tidak bisa dibatasi dan tidak bisa dianalogikan oleh akal. Karena keutamaan yang Allah berikan tidak bisa dipikirkan akal cerdas manusia.

وكم صيغ لـها تفوق خرائدا   *   وان شئتها فسل حُـماة الطريقة

Shalawat al-Fatih memiliki banyak bentuk redaksi keutamaan yang lebih mahal dari mutiara berharga. Jika engkau menginginkannya, maka bertanyalah kepada pengayom thariqah.

بها انطوت الفلا بأسرع لَمحـة     * بِها تسبق العرجاء كل صحيحة

Keutamaannya dapat melipat tempat yang luas dengan sekejap mata. Dengan membaca shalawat al-Fatih orang yang pincang dapat mendahului berlarinya orang yang sehat.

وكم من غنيمة تحاز بذكرها
              
      ولا سـيما في الليل بعـد عتيمة

Banyak keberuntungan yang dapat diraih dengan membaca shalawat al-Fatih. Terutama apabila dibaca pada malam hari selepas shalalat isya.

فتعـدل منها مرة خَمسمائة
                       نَهارية منها لضعف الْمـثوبـة

Keutamaan satu kali membacanya di waktu malam seperti 500 kali membacanya di waktu siang lantaran pahala menjadi berlipat ganda.

وكم من قصور في جـوار مُحمد
                    وحور حسان والْجـواري وغلمة

Banyaknya istana dan berdampingan dengan Nabi Muhammad serta para bidadari yang cantik dan pelayan-pelayan dari wanita dan pria.

وكم حجج وعمـرة مع غـزوة
                     وكم من مئين من الـوف عديدة

Mendapat pahala haji, umrah dan berperang ratusan dan puluhan kali.

واربعمائة سنـــون تكفــر
                        بِمائة مــــرة بليلة جُمعة

Seandainya seseorang melakukan dosa sebanyak 400 tahun, maka dosa itu akan diampuni oleh Allah dengan sebab membaca shalawat al-Fatih sebanyak 100 kali pada malam jum’at.

لَها من مــراتب ثَمان فبعضها
                       سليل سـعيد باح مـنها بنقطة

Keutamaannya memiliki 8 martabat sebagiannya telah diungkap oleh putra said yang bernama Syaikh Umar Ibn Said al-Futiy dengan satu titik.

ومنها بـكل مرة سـتمائة
                      من الف صلاة الملأك الانس جِنة

Diantaranya: membaca shalawat al-Fatih satu kali sama dengan 600 kali dari ribuan shalawat para malaikat, manusia dan jin.

من اول خلقهم الى وقت ذكرها
                          باذن تِجانـي ولـو بوسيطة

Dari awal mereka diciptakan sampai waktu shalawat al-fatih diucapkan. Dengan adanya izin dari Sayid Ahmad al-Tijaniy sekalipun dengan perantara.

وكم من تضائف لأولى وثانية
                          وثالثة وهـكذا لــلأخيرة

Banyak sekali pelipat gandaan pahala dalam membaca shalawat al-Fatih yang pertama, kedua sampai seterusnya.

ومنها ضعاف ذكر كل العوالِم
                        بسـتة الآف وغفـران زلـة
Pahala yang berlipat sebanding dengan dzikir yang dilakukan oleh makhluk di alam ini dengan 6000 kali lipat dan mendapat ampunan dari segala dosa.

فلا تتركن شـاذة من ذنـوبنا
                        ولا فاذة منها لعظم الْمــزية

Oleh sebab itu janganlah engkau tinggalkan, lantaran membacanya menghilangkan dosa-dosa kita dan mendapat keutamaan tersendiri dari yang lainnya.

وموت على الاسلام افضل نعمة
                         اذا دُمْتَ منها مــرة للمَنِية

Wafat dalam agama islam yang merupakan ni’mat tertinggi, apabila engkau melazimi shalawat al-Fatih setiap hari satu kali sampai kematian menjemput.

ولا بد من اذن صحيح من احمدا
                        ولـو بوسـائط لنيل الفضيلة

Syarathnya adalah mendapat izin dari sayid Ahmad al-Tijaniy sekalipun melalui perantara agar mendapat keutamaannya.

مع الاعتقاد انها في صحيفة
                   من النور انزلت بأقـــلام قدرة

Disertai keyakinan bahwa shalawat al-Fatih itu datang berupa lembaran dari cahaya yang diturunkan dari alam qudrat (gaib)

وعد الرماح عشرةً من شروطها
                  وقال بكتمها ســوى عن خُويصة

Pengarang kitab Rimah Hizb al-Rahim menyebutkan 10 persyaratan. Beliau mengatakan 10 syarat tersebut tidak diketahui kecuali oleh orang-orang khusus.

واما ثوابـها العميم فحـاصل
                      لسـائر خلق الله دون شـريطة

Pahalanya meratai bagi seluruh ciptaan Allah tanpa 10 syarat.

وعن سيدي البكري من عنه انزلت
                       فـداء من الْجـحيم منها بِمَرة

Diriwayatkan dari sayid al-Bakriy bahwa shalawat al-fatih diturunkan sebagai tebusan dari neraka jahim sekalipun dibaca sekali.

فـوالله ما رأيت ذكـرا مقاربا
                       لـها بعد رُتبة الاسامي العظيمة

Demi Allah, aku tidak pernah melihat satu dzikir yang mendekatkan diri kepada Allah yang memiliki tingkatan yang agung seperti shalawat al-Fatih.

فلا تفتـرن عنها فتندم في غـدٍ
                       نـدامة كُسْعِي وصاحـب بَتة

Janganlah engkau melalaikannya sehingga menyesal dikemudian hari seperti penyesalan seorang yang bernama kusaiy dan seperti orang yang menetapkan keputusannya (al-farazdaq).

فعَض عليها بالنـواجـذ سرمدا
                     فتسموا على اقـطاب كل وسيلة

Peganglah sekuat-kuatnya dengan gigi gerahammu selamanya, maka engkau akan mendapat derajat menjadi Aqthab dengan segala wasilah.

فـلا تعدلـن عنها الى اي صيغة
                    اذا كنت يا أخي من اصحاب نُهية

Janganlah engkau pindah kepada bentuk shalawat lainnya, apabila engkau termasuk orang yang cerdas.

حوت سر كل صيغة في العوالـم
                      وزادت بأسـرار وأشيا عـزيزة

Di dalam shalawat al-Fatih telah mencakup setiap bentuk shalawat yang ada di alam. Dan lebih unggul dengan banyak rahasia serta banyak sesuatu sangat mahal nilainya.

ورَبـى بـها عُبيدة بن محـمد
                       وابـدى عجيبة بميـزاب رحمة

Keutamaan Shalawat al-Fatih juga dijelaskan oleh syaikh Ubaidah Ibn Muhammad, beliau memunculkan hal-hal ajaib dalam kitabnya yang bernama Mizab al-Rahmah.

فيا رب جـازه وكل مؤلِــف
                        بخير واحســان عن الاحمدية

Ya Allah, balaslah beliau dengan kebaikan-kebaikan dan berikanlah balasan yang baik kepada setiap pengarang yang mengikuti ajaran Sayid Ahmad al-Tijaniy.

ِAdapun sanad muttashil kepada Imam Muhammad Fathan Bin Abdul Wahid an-Nazhifiy radhiyallahu anhu (pengarang kitab ad-Durrah al-Kharidah Syarh al-Yaqut al-Faridah), alfaqir dapatkan ijazahnya dari Prof. Dr Sayyid Muhammad ar-Radhiy Ghannun al-Idrisiy al-Hasaniy al-Maghribiy sebagai berikut;

الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن العلامة المحقق البحاثة فضيلة الاستاذ الدكتور السيد محمد الراضي كنون الادريسي الحسني عن العلامة الفاضل والمقدم الجليل سيدي لحسن الفطواكي عن الامام محمد فتحان بن عبد الواحد النظيفي رضي الله عنه .



Dikutip dari risalah:

فَوَاتِحُ الْمَفَاتِح
فِي اِبْرَازِ اْلأَسْرَارِ مِنْ كُنُوْزِ صَلاَةِ اْلفَاتِح

جمع وترتيب
الحاج رزقي ذوالقرنين أصمت البتاوي
 الراجي الى رحمة ربه العزيز القوي
غفر الله له ولوالديه عن المساوي
 آمين



Naskah Ijazah Shalawat al-Fatih
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، له الغني المطلق، والصلاة والسلام على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق، والخاتم لما سبق، ناصر الحق بالحق، والهادي الى صراطك المستقيم، وعلى أله حق قدره ومقداره العظيم . أما بعد:
فقد سألني أخي الفاضل: (....................................................) رزقه الله الفتح والبركة في السكون والحركة الإجازة بقراءة صلاة الفاتح :

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ .

فأقول أجزته، وأخبره أن أسانيدي متصلة الى صاحب الأسرار لصلاة الفاتح الإمام قطب الأقطاب وغوث الأغواث سيدي الشيخ مولاي أحمد بن محمد التجاني الحسني رضي الله عنه وعنا به . ولنا عدة أسانيد منها:

قد أجازني سيدي العلامة الفقيه محمد العربي بن المهدي إكيدر الحاحي المغربي عن القطب مولانا الحاج الأحسن بن محمد البعقيلي عن القطب مولانا الحسين الإفراني عن القطب مولانا العربي بن السائح العمري عن الخليفة القطب مولانا علي التماسيني عن مولانا الشيخ أحمد بن محمد التجاني الحسني رضي الله عنه عن قطب دائرة الوسائل سيد الوجود ومنبع الكرم والجود سيدنا رسول الله محمد صلى الله عليه وأله وسلم .


السند المتصل الى الامام القطب محمد البكري الصديقي رضي الله عنه

فأرويه عن العلامة المعمر السيد أحمد بن أبي بكر بن أحمد بن حسين الحبشي عن العلامة الشيخ عمر حمدان المحرسي المكي عن الشيخ فالح بن محمد الظاهري عن الشيخ محمد بن علي الخطابي السنوسي عن الحافظ السيد مرتضى الزبيدي عن الشمس محمد سالم الحفني عن عبد العزيز الزيادي عن الشمس محمد بن العلاء البابلي عن الشيخ نور الدين عليّ بن إبراهيم الحلبي الشافعي المصري عن الامام القطب سيدي محمد البكري الصديقي رضي الله عنه .



تاريخ:    


المجيز
الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي التجاني

بوأه الله تعالى المقام السني وسقاه بشراب طاهر قدس حقاني
أمين





Khadimul Majlis al-Mu'afah
H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy M.A

Ikuti Kajian Islam:

instagram.com/rizkialbatawi

@rizkialbatawi



https://www.facebook.com/Rizqi-Zulqornain-Albatawi


 ********* ******** ********

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
يا فالق الحب والنوى، أعط كل واحد من الخير ما نوى، وارفع عنا كل شكوى، واكشف عنا كل بلوى، وتقبل منا كل نجوى، وألبسنا لباس التقوى، واجعل الجنة لنا مأوى .
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.